Orang tua tentunya berada dalam posisi dan peran yang amat penting dalam membimbing pengalaman belajar sang anak. Manakala orang tua sudah mengetahui keunikan talenta genetik sang anak dan juga gaya belajar ideal yang dia punya, maka ini akan amat berpengaruh pada kurikulum belajar yang sebaiknya dilalui oleh sang anak.


Semakin dini orang tua mengetahui potensi anak, semakin cepat sang anak bisa dikondisikan dalam hal kekuatan dan kelemahan terbesarnya. Dengan kekuatan terbesar, orang tua bisa membantu sang anak menajamkan keterampilan dan bakat khusus yang dimilikinya, yang itu artinya menguatkan jalinan sinapsis yang ada di otak sang anak. Sementara dengan mengetahui kelemahan terbesar sejak dini, maka orang tua bisa melakukan penyikapan dengan menghindarkan adanya potensi ketimpangan kompetensi, yakni di kala satu kompetensi berada dalam jeda amat jauh dengan yang lain. Bila stimulasi yang tepat tidak diberikan sejak dini, maka sirkuit neurologisnya tidak akan berkembang secara sempurna sehingga akan berpengaruh besar pada wilayah kompetensi tertentu.